Ternyata, mengatakan "Sumpah I Love You" saja belumlah cukup untuk menjadi
modal menjalin keharmonisan dengan pasangan, entah itu sahabat, pacar, atau
keluarga. Satu modal lagi yang harus dikuasai adalah "mengerti pasangan".
Kita harus tahu bahwa pasangan diciptakan pada ruang dan waktu yang berbeda.
Dia lahir dari orangtua berbeda, dari lingkungan berbeda, dari pengalaman hidup
berbeda, dari tempaan pendidikan berbeda, dll. Jadi, wajar apabila pasangan
kita akan mempunyai karakter yang berbeda pula dengan diri kita sendiri.
Rasa suka dan cinta kadang membisiki kita untuk cenderung memaksakan agar
pasangan selalu melayani kita, bahkan kadang memaksa agar dia bisa se-'warna'
dengan kita. Jika ini menimpa anda, maka tanpa sadar jalan di depan mata
terbentang berjubel konflik menanti.
Kita perlu memahami karakter orang berdasar 'warna' yang dia miliki.
Tentara cenderung hidup penuh disiplin waktu dan ketegasan, yang oleh mata awam
sering dikatakan "kasar".
Seniman cenderung hidupnya tidak mau diatur dan sering asyik dalam kebiasaan
mencari inspirasi.
Guru/Dosen cenderung latah menasehati orang lain, siapapun, bahkan sampai pada
pasangan sendiri; tapi kadang suka mati kutu karena malah ditentang oleh
anaknya sendiri.
Ibu rumah tangga cenderung selalu cemas mengatur jadwal dan menanti kehadiran
seluruh anggota keluarga; yang kadang tidak masuk dalam logika si Bapak.
Wanita cenderung menyukai keindahan dan kemewahan, yang efek riilnya suka
'laper mata' di tempat-tempat pembelanjaan.
Anak manja cenderung 'memaksa' lingkungannya, dimanapun, agar selalu memberi
perhatian dan pujian lebih pada dirinya; hingga dia kadang tersiksa pada
lingkungan yang nyuekin dirinya.
Musisi, makin beken makin dikelilingi oleh fans (penggemar), sehingga makin
membuat gelisah pada pihak-pihak yang lebih dulu 'memiliki'nya.
dan lain sebagainya....
Jika anda sudah tahu bagaimana karakter pasangan, langkah berikutnya adalah
mencoba memahami perbedaan dia dengan anda. Kemudian carilah sisi persamaan
atau bagian-bagian yang masih mungkin dipertemukan. Mungkin kala waktu, anda
perlu sedikit mengalah agar dia punya kebebasan berekspresi. Namun imbangi
dengan rayuan anda agar dia juga perlu mengerti bahwa anda pun butuh pengakuan,
perhatian dan cinta.
Mungkin anda perlu meluangkan waktu agar dapat bicara dari hati ke hati tanpa
gangguan.
Mungkin anda perlu memberinya kejutan, berupa hadiah apapun, yang mampu
membuatnya tersenyum.
Mungkin anda perlu berlagak ngambek, buat sekedar menguji dan menyadarkan bahwa
dia untuk anda.
Mungkin anda perlu memberi ucapan pengakuan, agar dia tersanjung dan membalas
dengan pujian juga..
Semoga anda tergolong orang yang mengerti pasangan dan dimengerti pasangan anda.
0 komentar:
Posting Komentar